Posted on 12:44 AM

3 hari dalam hidupnya

Filed Under (,)

"Manusia bijak menganggap hanya ada 3 hari dalam hidupnya: kemarin, hari ini dan esok."

Di hari pertama kuliah, seorang Profesor langsung membagikan kertas ujian kepada para mahasiswa S2-nya.

Tanpa banyak bicara, Profesor mempersilahkan para mahasiswa untuk mengerjakan 3 soal yang sangat mudah:
1. Ada berapa hari dalam satu minggu?
2. Ada berapa hari dalam satu bulan?
3. Ada berapa hari dalam satu tahun?

Hampir semua mahasiswa tentu terbengong-bengong dengan "kualitas" pertanyaan Profesor itu. Bagaimana mungkin Profesor memberikan pertanyaan semacam itu untuk para mahasiswa S2-nya?
Bukankah pertanyaan itu lebih pantas untuk anak-anak sekolah dasar?

Apakah Profesor sudah kehilangan kesadarannya? Begitu pikir para mahasiswa. Meski dilihatnya para mahasiwa kebingungan, Profesor tetap tidak bergeming dan meminta mereka mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Waktu yang diberikannya cukup lama: 1 jam.

Ketika 1 jam telah berlalu, Profesor mengumpulkan dan memeriksa satu persatu kertas ujian para mahasiswa barunya. Setelah sekian menit memelototi kertas-kertas itu tiba-tiba ia bangkit, dan berkata, "Hanya satu mahasiswa yang menjawab benar!" Tentu saja ini disambut dengan kegaduhan.

"Jawaban yang benar adalah, baik nomor 1, 2 dan 3, jawabannya sama: tiga!" sambung Profesor diikuti pandangan mata keheranan semua mahasiswanya. "Benar hanya ada tiga hari di sepanjang masa: kemarin, hari ini dan esok!" katanya disambut senyum kecut para mahasiswanya. Benar juga, pikir mereka. "Kenapa saya mengatakan ini? Karena saya ingin kalian benar-benar memperhatikan apa yang ada di depan mata hari ini, yaitu realitas kalian. Bukan kepada apa yang sudah kalian lakukan kemarin, atau masa lalu yang sebenarnya sudah lewat. Atau juga tidak mengkhawatirkan hari esok, atau masa depanyang kebanyakan masih merupakan bayang-bayang!" katanya. "Hidup dan berdirilah di tempat yang kalian injak saat ini, dan lakukan yang terbaik, niscaya kalian akan berhasil dalam kuliah dan pekerjaan kalian!" lanjutnya disambut dengan anggukan paham para mahasiswa.

Apakah Kamu memiliki beban masa lalu, atau ketakutan akan masa depan?
Ada baiknya kalau energi negatif itu Kamu gantikan dengan energi positif Kamu, sehingga Kamu dapat berdiri tegak hari ini, memperbaiki kekurangan masa lampau serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Warmest Regards,
Yudi Ariyanto

0 comments